Saturday, August 10, 2013

Kepemimpinan : Filsafat Administrasi Pendidikan


BAB I
PENDAHULUAN
A.           Latar Belakang
Filsafat administrasi pendidikan terus menerus memikirkan dan mencari asums-asumsi, prinsip-prinsip dan teori baik berupa axioma maupun teorema karena pendidikan sebagai system memerlukan upaya berkelanjutan mencari dan mengembangkan teori system umum untuk aplikasi masa depan.
Filsafat system muncul sebagai respon terhadap tumbuhnya kompleksitas lingkungan, ledakan pengetahuan, meningkatkanya spesialisasi dan berubahnya nilai social-manusia. Perkembangan ini memerlukan pendekatan yang lebih integral, dinamis dan viable dari manajemen organisasi modern.
Filsafat system akan diuji ulang dengan penekanan pada arahan masa depan. Isu masa depan organisasi dan manajemen adalah bahwa :
1.      Organisasi dan masyarakat akan maju bersama secara harmonis;
2.      Organisasi yang lama akan diganti oleh yang baru;
3.      Gagasan dan konsep tidak cukup menjamin perubahan, diperlukan tehnik perubahan;
4.      Teori dan metodologi system merupakan prospek terbaik untuk memecahkan isu organisasi yang kompleks di masa depan.
Manajemen berkembang terus menerus secara rasional dan ilmiah. Perubahan yang terus menerus akibat kemajuan ilmu pengetahuan melahirkan filsafat system. Diperlukan adanya penerapan teori system umum yang merupakan pendekatan umum, interdidipliner dan deskriptif. Masa depan melahirkan isu bagi organisasi dan manajemen yang memerlukan jawaban tehnik perubahan bukan sekedar gagasan atan konsep. Upaya memecahkan isu organisasi yang kompleks di masa depan adalah dengan teori dan metodologi sistem.







B.            Rumusan Masalah
1.      Mengapa filsafat administrasi pendidikan itu dipelajari ?
2.      Apa tujuan dari administrasi itu ?
3.      Bagaiman kepemimpinan terhadap administrasi dalam organisasi tersebut?

C.            Tujuan/Manfaat
Adapun tujuan dari pada pembahasan materi ini yakni:
1.      Dapat mengetahui berbagai pendapat para ahli terhadap “filsafat administrasi”
2.      Agar dapat mengetahui pentingnya sebuah filsafat administrasi dalam dunia pendidikan serta berbagai filsafat administrasi dalam bidang lainnya.
3.      Dapat mengetahui unsur-unsur dari administrasi itu sendiri.
4.      Dengan pembahasan ini akan diketahui pentingnya sebuah kepemimpinan yang baik dalam menjalankan sebuah administrasi/organisasi.














BAB II
FILSAFAT ADMINISTRASI PENDIDIKAN
A.           Filsafat Administrasi
Pemahaman terhadap filsafat mendasari perkembangan berbagai ilmu pengetahuan termasuk ilmu pendidikan dan administrasi pendidikan.
Beberapa pendapat yang mendasari “filsafat administrasi” sebagai suatu hal penting dalam kehidupan manusia baik dalam bermasyarakat maupun bernegara:
1.      Charles A. Beard (ahli sejarah politik di amerika) yang mengatakan bahwa, tidak satu hal untuk abad modern sekarang ini yang lebih penting dari administrasi. Kelangsungan hidup pemerintahan dan bahkan kelangsungan hidup dari peradaban itu sendiri tergantung pada kemampuan kita membina dan mengembangkan “filsafat administrasi”.
2.      James Burham ia mengatakan bahwa, revolusi politik dan sosial akan timbul dan diselesaikan, akan tetapi akan ada revolusi pada abad modern ini yang tidak pernah akan selesai yaitu “managerial revolution” yang akan menimbulkan suatu kelas terpenting dalam masyarakat yaitu “The Managerial Class”.
3.      S.P Siagia mengemukakan pendapatnya bahwa, tegak rubuhnya suatu negara, maju mundudrnya perdaban manusia serta timbul tenggelamnya bangsa-bangsa didunia tidak dikarenakan perang nuklir atau malapetaka, akan tetapi akan tergantung pada baik-buruknya administrasi yang dimiliki.
Secara sederhana atau dengan kata lain dapatlah dikatakan bahwa, baik dalam kehidupan bermasyarakat maupun kehidupan bernegara, administrasi merupakan satu pilihan dimana keputusan-keputusan dalam pencapaian tujuan dari berbagai bidang kehidupan akan dapat terlaksana secara efisien dan ekonomis (Tujuan Administrasi).
Beberapa pengertian pokok yang perlu diketahui dalam mempelajari filsafat administrasi:
Filsafat; berasal dari kata ‘philos’ berarti suka, gemar, atau cinta dan ‘sopia’ berarti kebijaksanaan atau bijaksana. Berfisafat berarti, berusaha mengetahui tentang sesuatu dengan sedalam-dalamnya baik mengenai hakikat, fungsi, ciri, kegunaan, masalah dan solusi dari masalah itu sendiri.
Administrasi; keseluruhan proses kerja sama antara dua orang atau lebih yang didasari asas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Beberapa hal yang terkanding dalam pengertian di atas:
a.       Administrasi sebagai seni adalah menunjuk pada proses yang diketahui hanya permulaan sedangkan akhirnya tidak ada.
b.      Administrasi memiliki unsur-unsur
*        Adanya dua manusia atau lebih,
*        Adanya tujuan yang hendak dicapai
*        Adanya tugas-tugas yang harus dilaksanakan,
*        Dan adanya perlengkapan atau peralatan termasuk waktu dan tempat untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut.
c.       Bahwa administrasi sebagai proses kerja sama bukan merupakan hal yang baru, ia timbul bersama peradaban manusia (social phenomenon).
Management; kemampuan atau ketrampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain (management merupakan inti dari administrasi). Perbedaan administrasi dengan management:
Ø  Administrasi dilihat dari segi fungsional yakni:
1.      Menentukan tujuan menyeluruh yang hendak dicapai (organization goal),
2.      Menentukan kebijaksanaan umum yang mengikat seluruh organisasi (General and Overal Policies).
Ø  Management;
1.      Berfungsi untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan dalam batas-batas kebijaksanaan umum yang telah ditentukan pada tingkat administrasi.
2.      Tujuan dan kebijaksaan pada tingkat mmanagement bersifat departemental atau sektoral.

B.            Kepemimpinan
Leadership (kepemimpinan):  merupakan inti dari management (Motor atau daya penggerak) dari semua sumber-sumber atau alat-alat (resources) yang tersedia bagi suatu organisasi. Tugas terpenting dan terutama seorang pemimpin ialah untuk memimpin orang, memimpin pelaksanaan pekerjaan dan menggerakkan sumber-sumber material
Kemampuan seorang pemimpin dalam menggerakkan resources akan menentukan keberhasilannya dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Human Relation: keseluruhan rangkaian hubungan, baik yang bersifat formil maupun non formil antara atasan dan bawahan, atasan dengan atasan serta bawahan dengan bawahan, yang harus dibina dan dipelihara sedemikian rupa sehingga tercipta suatu teamwork dan suasana kerja yang intim dan harmonis dalam rangka pencapaian tujuan. Human Relation merupakan inti dari kepemimpinan.
Organisasi: setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerjasama serta secara formil terikat dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan dalam iikatan mana yang terdapat seorang/beberapa orang yang disebut atasan dan seorangan/beberapa orang yang disebut bawahan. Organisasi bersfat statis apabila dipandang sebagai wadah dan dapat bersifat dinamis apabila dipandang sebagai hierarchi.
C.            Filsafat Administrasi Dalam Berbagai Bidang
Administrasi Negara: keseluruhan kegiatan administrasi yang dilakukan oleh aparatur pemerintahan dari suatu negara dalam rangka mencapai tujuan negara. Dari segi perkembangannya administrasi dikelompokkan dalam bentuk; Administrasi negara dan Administrasi Prifat.
Administrasi Niaga: keseluruhan kegiatan mulai dari produksi barang dan/atau jasa sampai tibanya barang atau jasa tersebut ditangan konsumen.
Manusia sebagai ‘homo administratikus’ dan ‘Organization-Man’ dimana manusia memiliki naluri bermasyarakat, naluri berorganisasi dan kemampuan manusia untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya serta sifat hirarki sifat manusia ‘yang tidak pernah puas’ sehingga manusia mmenjadi milik yang paling berharga dalam suatu organisasi. Dengan alasan ini, maka ‘filsafat administrasi’ memandang manusia sebagai fokus analisis karena seluruh proses administrasi dimulai oleh manusia, dimaksudkan demi kepentingan manusia dan akan diakhiri pula oleh manusia.
Prinsip, dalil dan rumus ilmu eksata bersifat pasti sedangkan ilmu sosial bersifat adaptif karena penetapan prinsip, dalil dan rumusnya disesuaikan kondisi, tempat, waktu, dan manusia (kepastian dlam ilmu sosial adalah ketidak-pastian). Dalam ilmu administrasi, faktor-faktor tersebut dikenal sebagai faktor ekologis (lingkungan) meliputi:
1.      Filsafat negara; karena filsafat negara adalah tali pengikat seluruh warga negara, maka filsafat administrasi harus selaras dengan filsafat yang berlaku disuatu negara.
2.      Sisem politik yang dianut oleh negara; karena administrasi merupakan lanjutan dari politik, maka politik administrasi harus merupakan lanjutan dari politik negara.
3.      Tingkat pembangunan ekonomi yang telah dicapai; tingkat kesejahteraan rakyat akan sangat dalam menentukan sistim prioritas pembangunan yang berkaitan erat dengan pengambilan keutusan dalam kegiatan administrasi.
4.      Tingkat pendidikan rakyat; tingkat pendidikan akan sangat berperan dalam proses komunikasi dalam administrasi terutama berkaitan dengan cara menyampaikan instruksi, berita, perintah, informasi, dan sebagainya.
5.      Bahasa; bahasa sebagai pengikat persatuan juga merupakan hal penting dalam usaha menciptakan suatu ‘frame of reference’ yang sama dalam bidang administrasi.
6.      Agama; sebagai salah satu faktor yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya, dengan agama pola kerja sama antara atasan dengan bawahan akan memiliki keseimbangan dalam arti perlakukan seorang atasan akan berjalan sesuai rel-rel kemanusiaan terhadap bawahannya.
7.      Letak (geographi) negara; letak geographi suatu negara akan mempengaruhi pola komunikasi dan trasportasi terutama dalam pelaksanaan kegiatan administrasi, misalnya dalam mengimplementasikan suatu keputusan.
8.      Struktur masyarakat; proses administrasi dan management relatif akan lebih mudah dilaksanakan pada struktur masyarakat homogen dibandingkan dengan masyarakat yang heterogen.


BAB III
PENUTUP
A.           Kesimpulan
Filsafat; berasal dari kata ‘philos’ berarti suka, gemar, atau cinta dan ‘sopia’ berarti kebijaksanaan atau bijaksana. Berfisafat berarti, berusaha mengetahui tentang sesuatu dengan sedalam-dalamnya baik mengenai hakikat, fungsi, ciri, kegunaan, masalah dan solusi dari masalah itu sendiri.

Administrasi; keseluruhan proses kerja sama antara dua orang atau lebih yang didasari asas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Administrasi memiliki unsur-unsur:
*        Adanya dua manusia atau lebih,
*        Adanya tujuan yang hendak dicapai
*        Adanya tugas-tugas yang harus dilaksanakan,
*        Dan adanya perlengkapan atau peralatan termasuk waktu dan tempat untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut.

B.            Saran
Dalam pembahasan tersebut di atas, jelas kita mengetahui pentingnya administrasi dalam pendidikan dan bahkah dalam bidang lainnya serta kepemimpinan terhadap pengelolaan administrasi dalam organisasi itu sendiri. Untuk itu saran penulis dalam pembahasan ini, agar pembaca khususnya dan kita semua pada umumnya dapat mengambil inti yang terbaik dalam pembahasan ini yang dapat diimplementasikan kelak dan dapat memperbaharui hal-hal yang kurang jelas atau dimengerti terhadap pembahasan makalah ini.






DAFTAR PUSTAKA

Siagian, Sondang P. (2003). Filsafat Administrasi (edisi revisi). Jakarta : Penerbit Bumi Aksara





No comments:

Post a Comment

Poskan Komentar Anda Di Sini!!